semua orang mempunyai pandangan atau cerita berbeda-beda tentang hal itu.
Namun disini bercerita tentang seorang anak yang introvert yang tinggal di keluarga yang di kepalai oleh Ayah yang menurut anak itu sangat Otoriter.
Ingin sekali dia membantah setiap perkataan atau perintah yang diberikan Ayahnya, namun ia enggan melakukan itu. Bukan karena ia takut akan dipukuli oleh Ayahnya, namun karena ia takut menyakiti hati Ayahnya dan membuat Ayahnya kecewa.
(Hal itu juga menjadi salah satu alasan mengapa orang sangat sulit lepas dari Sang otoriter)
Terkadang perselisihan terjadi dalam keluarga tersebut, baik dari anak maupun dari istrinya. Otoriter yang menuntut dan keras, pasangan Sang Otoriter yang begitu lembut namun juga dituntut dan menuntut, anak yang kecil yang dituntut kewajibannya (Anak kecil terkadang hanya mengikuti alur yang telah berjalan, tuntutan yang didapatkannya tak sebesar tuntutan-tuntutan dalam kehidupan orang dewasa) Dan anak sulung yang stres karena tuntut-menuntut yang mengelilingi hidupnya, membuatnya menjadi sosok pribadi yang Introver karena hanya bisa memendam tekanan yang dihadapi demi ketenangan/ketentraman keluarga tetsebut.
Mungkin keluarga ini sudah hancur jika tidak ada yang menglah dan mau berkorban. Memang bukan hanya anak sulung saja yang berkorban, namun pengorbanannya menurtutnya adalah sesuatu yang besar. Masa dimana dia ingin mengeplorasi dunia dan bergaul dengan sekitarnya harus dia batasi karena tuntutan Sang Otoriter, itu pengorbanan yang lumayan besar menurut gadis muda sepertinya.
Pasangan Sang Otoriter sangat rapuh namun sangat dicintai oleh sang Otoriter karena dia merupakan fondasi dari keluarga yang sejahtera, bahagia dan utuh.
anak yang kecil juga sangat rapuh dan mudah menangis, mengharuskan sang sulung untuk berusaha tetap tegar memberikan warna yang mewarnai kehidupan keluarga yang di cintainya, meski dia juga rapuh, ingin orang lain memberikan warna dihidupnya dan menginginkan kebebasan untuk mengeksplorasi hidupnya.
Akankah anak itu pernah memberontak dan bersikap egois?
Nantikan kelanjutanya...
No comments:
Post a Comment