Friday, August 21, 2020

Bible Journal : Sebuah curhatan sahabat

 Terkadanag aku terlena oleh keinginan daging, terlalu memikirkan diri sendiri dan kesenanganku, tanpa memikirkan orang lain disekitarku. 

Itukah yang dinamakan keegoisan?

Aku iri pada mazmur Daud yang berkata ; "Tengah malam aku bangun dan bersyukur padaMu atas hukumMu yang adil." Akankah aku bisa selevel dengan Daud?

Tuhan menginginkan kita menjadi sempurna, tapi kesempurnaan itu sangat sulit, dan terpadat kesakitan atas perjuangan mencapai kesempurnaan. Kadang kita harus membunuh daging (sisi manusia) kita untuk bisa mencapai taraf kesempurnaan.

"Tak ada manusia yang sempurna," kata-kata yang sering aku dengar, dan yang membuat bermanja-manja. Nyatanya di Dunia ini tidak ada yang mau sempurna (kesempurnaan yang sesungguhnya), kebanyakan manusia hanya ingin kemudahan bukan kesempurnaan. Kemudahan untuk hidup, dan kemudahan melancarkan cita-cita atau hal-hal lainnya seperti keinginannya.

Sunday, June 14, 2020

Kenapa harus memilih jika hidup sudah ada yang mengatur?

Kata siapa hidup seseorang berbeda? Kata siapa yang kaya hidupnya lebih baik yang miskin hidupnya menyedihkan? 

Bukannya mau menentang pemikiran itu, tapi aku disini ingin membagi pemikiran.

Pernakah kalian mendengar quote yang berkata, "Hidup ini adalah pilihan." Atau mungkin, "Hidup sudah ada yang mengatur."

Aku terkadang bingung. Jika hidup sudah ada yang mengatur lalu kenapa kita harus memilih

Pertanyaan itu terjebak dalam kepalaku dalam waktu yang lumayan lama, hingga akhrinya waktu membantuku menjawabnya. 

Seperti hukum dan masyarakat. Manusia (Masyarakat) mempunyai kepribadiannya masing-masing, baik & buruk adalah dua contoh utama kepribadian. Manusia yang menganut kepribadian buruk, cenderung bersifat mengacaukan/merusak, dan dampak yang di dapatkan adalah hancurnya kehidupan.

Mengenai-- kenapa kita harus memilih jika hidup sudah ada yang mengatur? Mungkin Hukum dan Masyarakat dapat menjadi jawabannya.

Hukum adalah aturan & masyarakat (Manusia) adalah memilih. 

Hidup Manusia memiki akhir yang sama, yaitu menjadi debu, namun cerita hidup kita manusia adalah pilihan mereka. 

Bagaimana dengan aturan
Baiklah! Apa yang terjadi pada kita setelah kita menjadi debu? Akankah semua cerita bahagia yang kita pilih di hidup kita akan menjadi sia-sia? Semua perjuangan kita untuk mewujudkan pilihan itu adalah sia-sia? Tergantung. 

Beberapa keyakinan memiliki kepercayaan bahwa, ada Surga dan Neraka yang abadi setelah Kefanaan (kehidupan kita s'karang). Setiap kepercayaan memiliki hukum/aturan untuk itu, kau bisa memilih salah satunya.
Jika mau kebahagian yang abadi, kau bisa mengikuti hukum yang telah di atur. Tapi jika kau menginginkan kebahagian yang fana kau bisa memilih sebaliknya.

Membahasa "Hidup ini adalah pilihan." Atau, "Hidup sudah ada yang mengatur." Lalu, kenapa kita harus memilih jika hidup sudah ada yang mengatur? 

Setiap pertanyaan memiliki akhir. Akhir bisa berarti jawaban, benar atau salah. Jika mendapatkan pertanyaan yang tidak di mengerti cobalah kau bertanya pada keyakinan. Yang awal dan yang akhir, dialah yang memiliki kebenaran, setiap pertanyaan dibalik kejadian memiliki waktu yang merekam setiap jawaban.

Monday, April 20, 2020

Jul 1 || Anak sulung sang Otoriter


semua orang mempunyai pandangan atau cerita berbeda-beda tentang hal itu.

Namun disini bercerita tentang seorang anak yang introvert yang tinggal di keluarga yang di kepalai oleh Ayah yang menurut anak itu sangat Otoriter. 

Ingin sekali dia membantah setiap perkataan atau perintah yang diberikan Ayahnya, namun ia enggan melakukan itu. Bukan karena ia takut akan dipukuli oleh Ayahnya, namun karena ia takut menyakiti hati Ayahnya dan membuat Ayahnya kecewa.
(Hal itu juga menjadi salah satu alasan mengapa orang sangat sulit lepas dari Sang otoriter)

Terkadang perselisihan terjadi dalam keluarga tersebut, baik dari anak maupun dari istrinya. Otoriter yang menuntut dan keras, pasangan Sang Otoriter yang begitu lembut namun juga dituntut dan menuntut, anak yang kecil yang dituntut kewajibannya (Anak kecil terkadang hanya mengikuti alur yang telah berjalan, tuntutan yang didapatkannya tak sebesar tuntutan-tuntutan dalam kehidupan orang dewasa) Dan anak sulung yang stres karena tuntut-menuntut yang mengelilingi hidupnya, membuatnya menjadi sosok pribadi yang Introver karena hanya bisa memendam tekanan yang dihadapi demi ketenangan/ketentraman keluarga tetsebut.
Mungkin keluarga ini sudah hancur jika tidak ada yang menglah dan mau berkorban. Memang bukan hanya anak sulung saja yang berkorban, namun pengorbanannya menurtutnya adalah sesuatu yang besar. Masa dimana dia ingin mengeplorasi dunia dan bergaul dengan sekitarnya harus dia batasi karena tuntutan Sang Otoriter, itu pengorbanan yang lumayan besar menurut gadis muda sepertinya.

Pasangan Sang Otoriter sangat rapuh namun sangat dicintai oleh sang Otoriter karena dia merupakan fondasi dari keluarga yang sejahtera, bahagia dan utuh.
anak yang kecil juga sangat rapuh dan mudah menangis, mengharuskan sang sulung untuk berusaha tetap tegar memberikan warna yang mewarnai kehidupan keluarga yang di cintainya, meski dia juga rapuh, ingin orang lain memberikan warna dihidupnya dan menginginkan kebebasan untuk mengeksplorasi hidupnya.

Akankah anak itu pernah memberontak dan bersikap egois?

Nantikan kelanjutanya...



Otoriter

Sesorang yang suka sewenang-wenang berkuasa sendiri. Cenderung memiliki sifat memerintah, Otoriter.
Jika orang yang diperintah tidak melakukan perintah sang Otoriter, Ia akan menekan orang tersebut hingga orang tersebut menjalankan printah tersebut. seringkali orang tidak nyaman dengan Sang Otoriter, merasa tertekan ataupun depresi dengan sikapnya itu.
ada yang memutuskan menjauh dari sang otoriter, ada juga yang memutuskan untuk tetap tinggal. Kenapa memutuskan tetap tinggal? karena ada sesuatu yang membuat orang itu tidak bisa menjauh dari Sang Otoriter, sesuatu yang mengikat.

Orang yang sudah terikat hanya bisa pasrah dan menerima apapun yang diputuskan Sang Otoriter. Kebebasan adalah hal yang diinginkan orang itu. Walaupun apa yang di perintahkan sang Otoriter demi kebaikan orang tersebut. 

Orang yang menentang Otoriter cenderung memikiki sifat liar/bebas.


Bible Journal : Sebuah curhatan sahabat

 Terkadanag aku terlena oleh keinginan daging, terlalu memikirkan diri sendiri dan kesenanganku, tanpa memikirkan orang lain disekitarku.  I...